Rabu, 14 Juli 2010

Biasnya Jejaring Sosial

Saat ini siapa lagi yang tak mengenal namanya Social Networking atau jejaring sosial di dunia maya, Internet. Anak usia 7 tahun sekalipun telah mengenal yang namanya Facebook, Twitter, Tagget dan macam-macam lagi.

Teknologi yang semakin maju, membuat banyak kegiatan sehari-hari kita semakin mudah, bukan hanya kegiatan yang positif bahkan kegiatan yang negatif sekalipun. Baru-baru ini kita digemparkan dengan temuan besar yang sebenarnya menjadi rahasia umum, namun lebih canggih karena menggunakan teknologi sebagai peluncur manjur.

Penjajakan diri sekelompok Anak Baru Gede (ABG) di Facebook yang ditemukan di Jakarta dan Surabaya. Kisah semacam ini sebenarnya sudah menjadi modus lama bagi sebagian orang, bukan hanya saat ini, saat sebelum Facebook dan situs jejaring lainnya menjadi boming pun telah ada penjualan diri melalui media internet.

Namun yang menjadi fokus utama penulis dalam hal ini bukan dari sudut yang biasa di pikirkan sebagian besar manusia. Hal semacam pejajakan diri melalui Facebook tidak menutup kemungkinan terjadi juga disekitar kita saat ini. Walau sebagian mengangap ini sebagai hal yang biasa, namun hal ini tentu sangat luar biasa ketika menjalar ke operadu lain yang lebih parah lagi dari menjajakan diri kepada lawan jenis.

Alquran telah melarang setiap manusia untuk melakukan hubungan badan kepada sesama jenis, selain karena perlakuan penyimpangan ini jika diteruskan akan berakibat terputusnya tali keturunan manusia. Dengan hubungan yang lasim disebut kepada pasangan sesama lelaki dengan sebutan Gay atau Homo dan perempuan dengan sebutan Lesbi ini, pertumbuhan penyakit yang paling banyak ditakuti manusia saat ini besar kemungkinan berkembangbiak dari hubungan sejenis ini.

Memang dibeberapa negara khususnya negara barat hubungan semacam ini telah disahkan undang-undang, bahkan ada yang sampai lanjut ke tingkat pernikahan. Walau bagaimanapun hal ini jangan sampai dibenarkan juga di Indonesia. Namun dengan melihat perkembangan saat ini tidak menutup kemungkinan 3 hingga 10 tahun yang akan datang bisa saja hal tersebut terjadi.

Dengan penelitian kecil yang dilakukan penulis belum lama ini, yang pada awalnya ingin mencari tahu kemungkinan penjajakan diri ABG di Makassar di situs jejaring menemukan sesuatu yang lain dan sangat mencengankan.

Niat awal untuk mencari tahu ABG yang menjual diri di Facebook menjadi meneliti lebih jauh perkembangan komunitas Gay dan Lesbi yang ada di Makassar. Sadar atau tidak mereka semakin hari semakin bertambah, dan semakin berani buka-bukaan menunjukkan jati dirinya.

Seperti disalah satu gruop gay di Facebook dengan komunitas di Makassar, anggota yang telah bergabung mencapai ribuan orang, itu baru untuk satu gruop yang ada di Makassar, sementara ada banyak gruop semacam ini yang ada. Dari penelusuran penulis menemukan sekitar 13 gruop gay di Makassar yang memiliki anggota yang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar